BRIDA, Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Kabupaten Buleleng menyelenggarakan sidang pembahasan Laporan Pendahuluan Kajian Kepuasan Masyarakat terhadap Kinerja Pemerintah Kabupaten Buleleng, Kamis (16/10) di ruang rapat setempat. Sidang ini dilaksanakan dengan maksud untuk mendapat masukan terhadap draf laporan pendahuluan kajian.
Sidang dipimpin Kepala Brida, Drs. Made Supartawan, M.M., didampingi
Ketua Tim Pelaksana dari Universitas Pendidikan Ganesha, Prof. Dr. I Nengah
Suastika S.Pd.,M.Pd. Sidang turut dihadiri oleh perwakilan Bappeda, Disdikpora,
Dinkes, Disdagprinkop UKM, Disnaker, Dinas Sosial, Dinas PMPTSP, Disdukcapil,
Disperkimta, Dinas PUTR, Dinas Kominfosanti, Bagian Organisasi Setda, Camat
sebuleleng, Forkomdeslu sebuleleng, BEM Stikes Buleleng, BEM Unipas, Tim
Pelaksana, Tim Pengendali Mutu Kelitbangan dari Undiksha, Unipas, dan IAHN Mpu
Kuturan, serta pejabat dan staf Brida Buleleng.
Ketua Tim Pelaksana, Prof. Nengah Suastika memaparkan aspek dan indikator yang telah disusun dalam melakukan
kajian kepuasan masyarakat, diantaranya aspek kesehatan, pendidikan, ekonomi,
fasilitas publik, kepemimpinan sosial, permasalahan daerah, prioritas
pembangunan infrastruktur, media habit masyarakat Buleleng, hukum, sosial, adat
dan budaya. Selain itu, juga dipaparkan mengenai metodologi pelaksanaan kajian
kepuasan masyarakat yang nantinya akan menggunakan pendekatan mix methods
diantaranya melalui observasi, wawancara, studi dokumen, kuesioner, dan focus
group discussions.
Kajian Kepuasan Masyarakat Kabupaten Buleleng bertujuan untuk menangkap
persepsi masyarakat terhadap kinerja Bupati dan Wakil Bupati pada tahun
berjalan, sekaligus merefleksikan kepemimpinan mereka. Penilaian ini tidak
hanya bersifat kuantitatif, tetapi juga menggabungkan pendekatan kualitatif
untuk memahami dinamika psikologis dan politis masyarakat sebagai pengguna
layanan publik. Kajian ini bersifat reflektif, bukan sekadar evaluatif, dengan fokus
pada identifikasi permasalahan riil di akar rumput dan respons pimpinan
terhadapnya.
Masukan strategis dari Tim Pengendali Mutu dan perangkat daerah
menekankan perlunya penyesuaian indikator dalam aspek kesehatan, pendidikan,
dan ekonomi. Aspek kesehatan perlu mencakup layanan BPJS, kesetaraan gender,
infrastruktur kesehatan, dan kesehatan mental masyarakat. Aspek pendidikan
diharapkan mencakup program kesetaraan, indeks pembangunan manusia, kualitas
pendidik, pendidikan berbasis agama, serta sarana prasarana sekolah yang saat
ini mengalami peningkatan kerusakan dan membutuhkan anggaran signifikan.
Aspek ekonomi perlu mempertimbangkan kepatuhan pajak dan tingkat inflasi,
serta pelayanan dasar yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Beberapa
perbekel menekankan pentingnya penilaian terhadap pelibatan unsur budaya lokal
seperti sanggar kesenian dalam kegiatan daerah, infrastruktur pendukung
pariwisata di Buleleng, kenyamanan dalam berwisata di Buleleng, perlunya
penilaian terhadap kinerja desa dalam menjalankan kewajiban pemerintahan
daerah, koordinasi antar perangkat daerah, pelayanan kesehatan dan penggunaan
BPJS.
Masukan lainnya dari perangkat daerah menyoroti pentingnya harmonisasi
dokumen antar instansi agar tidak terjadi tumpang tindih, serta perlunya
rencana aksi untuk peningkatan pelayanan publik berdasarkan hasil pengukuran.
Mengenai teknis pelaksanaan, pelaksanaan survei diharapkan dilakukan oleh surveyor yang berasal dari daerah Buleleng agar memahami konteks lokal, dengan bahasa pertanyaan yang sederhana dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Surveyor juga diharapkan agar menguasai metode maupun teknik pengumpulan data sehingga lebih akuntabel dan sesuai dengan pendekatan ilmu sosial. Teknis skoring dari hasil survey nantinya akan mengelompokkan aspek kepuasan masyarakat menjadi empat kategori diantaranya kategori pertahankan prestasi, prioritas utama perbaikan, berlebihan, dan prioritas rendah.
Sidang
laporan pendahuluan tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga strategis
dalam menjamin kualitas dan relevansi hasil kajian kepuasan masyarakat terhadap
kinerja pemerintah Kabupaten Buleleng. Masukan dari peserta sidang dapat
menambah kesempurnaan draf laporan akhir yang telah disusun tim pelaksana
sehingga dapat menghasilkan kajian yang valid dan akuntabel. #Ang.