(0362) 27719
brida@bulelengkab.go.id
Badan Riset dan Inovasi Daerah

Rencana Aksi Reformasi Birokrasi Tematik Hilirisasi di Buleleng

Admin brida | 26 September 2025 | 337 kali

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Buleleng menyelenggarakan rapat Penyusunan Rencana Aksi Reformasi Birokrasi (RB) Tema Hilirisasi pada hari Jumat, 26 September 2025 di ruang rapat setempat. Rapat dibuka dan dipimpin oleh JF Perencana, Made Sudiarta yang dihadiri perwakilan dari Dinas Perijinan, Brida, Dinas Pertanian, Perindagkop, Dinas Ketahanan Pangan serta Dinas PUTR.

 

RB Tematik diarahkan untuk menyelesaikan akar permasalahan tata kelola di sektor-sektor prioritas, sehingga berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat. Tema RB Tematik pada periode 2025-2029 meliputi Pengentasan Kemiskinan, Peningkatan Investasi, Mendorong hilirisasi, Mendukung Ketahanan Pangan, Mendorong Peningkatan Akses dan Mutu Layanan Kesehatan, Mendorong Peningkatan Akses, Kualitas dan Mutu Pendidikan.

 

Tema RB Mendorong Hilirisasi diarahkan pada penguatan tata kelola dan kolaborasi antarlembaga dan daerah dalam mendukung transformasi ekonomi, dalam rangka meningkatkan nilai tambah ekonomi dari produk dalam negeri. Birokrasi diharapkan berperan sebagai katalisator utama dalam menciptakan nilai tambah ekonomi membuka lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri pasar global. Mendorong Hilirisasi diarahkan untuk mendorong transformasi ekonomi melalui peningkatan nilai tambah komoditas strategis dalam negeri.

 

Indikator dampak yang diharapkan, mencakup rasio ekspor produk olahan terhadap bahan mentah, kontribusi PDB sektor industri pengolahan, penyerapan tenaga kerja di sektor hilir, dan realisasi investasi hilirisasi. Bentuk intervensi yang dapat dilakukan antara lain; penyederhanaan perizinan di sektor hilirisasi, insentif fiskal dan nonfiskal untuk industri pengolahan, penguatan kolaborasi regulasi antarinstansi pemerintah, penguatan kolaborasi regulasi antar instansi pemerintah, peningkatan efisiensi logistik dan infrastruktur pendukung hilirisasi, pembangunan atau pengembangan kawasan sentra produksi pertanian terpadu berbasis komoditas lokal (misalnya kopi, jagung, padi, anggur). Harapmmya, dapat menyerap tenaga kerja lokal dan meningkatkan diversifikasi pangan, serta skema insentif fiskal bagi investor industri pengolahan pangan lokal untuk meningkatkan nilai investasi. #Yun.